Pengaruh Kearifan Lokal terhadap Penerapan Sanksi Hukum Adat Atas Tindak Pidana yang Diatur oleh KUHP Terhadap Pelaku

Kearifan lokal suatu daerah pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dengan pemeliharaan adat istiadat masyarakat, dimana pemangku Adat atau Kepala adalah yang memiliki otoritas dan diberi wewenang (tidak tertulis) oleh masyarakat untuk menjaga melindungi istiadatnya. Dalam sistem hukum pidana di Indonesia, sumber penemuan keberadaannya masih sangat diakui. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kearifan terhadap sanksi atas tindak diatur KUHP Terhadap perilaku. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik yaitu analisis data dilakukan awalnya melalui kepustakaan. Diperoleh hasil bahwasannya Eksistensi dalam penyelesaian umum Indonesia dasrnya tetap ada msih berlaku beberapa penerapan menjadi alternatif diancam sebagaimana Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), kemudian Sanksi senyatanya diakui Lembaga Peradilan, penjatuhan sebagai reaksi kepada pelaku saat diajukan ke persidangkan guna meminta pertanggungan jawab secara menurut juga diterima (Niet Ontvakelijk Verklaard).